Secara global dan nasional, terdapat peningkatan
bermakna jumlah kasus kanker payudara. Mekanisme patofi siologi sentral
molekuler kanker payudara yaitu gangguan siklus sel dan mutasi gen. Gangguan
siklus sel terjadi melalui perubahan mendasar molekul protein, seperti cyclin dependent
kinase(CDK) dan pada produk tumor supressor gene, seperti BRCA1 dan BRCA2.
Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh mutasi gen yang bertanggungjawab
mengkode molekul protein Beberapa jenis mutasi BRCA1 dan BRCA2 berpengaruh pada
manifestasi klinis dan tingkat keparahan kanker payudara. Mutasi beberapa jenis
SNP (single nucleotide polymorphism) pada gen BRCA1 dan BRCA2 meningkatkan peluang
mutasi yang meningkatkan risiko kanker payudara. Dokter keluarga perlu memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai kanker payudara agar dapat memberikan layanan kesehatan
yang baik. Fakta bahwa perubahan genetik berisiko rendah terhadap terjadinya kanker
payudara menunjukkan perlunya modifi kasi non-genetik sebagai upaya pencegahan pada
wanita sehat.
GANGGUAN SIKLUS SEL PADA KANKER PAYUDARA
Siklus sel normal pada manusiaProliferasi sel
normal berlangsung melalui suatu siklus sel yang terdiri dari 4 fase yang ditentukan
oleh waktu sintesis DNA, yaitu fase G1, fase S, fase G2 dan fase M. Setelah mitosis,
sel memasuki fase G1, yaitu fase sel sangat aktif tetapi tidak mensintesis DNA,
atau memasuki fase G0 untuk istirahat. Pada fase G0/G1 kandungan DNA sel adalah
diploid (2N). Siklus sel kemudian berlanjut ke fase S saat terjadi sintesis DNA
dan kandungan DNA berubah menjadi 4N. Fase selanjutnya adalah fase G2 sebelum
memasuki fase M di mana sel membelah diri menjadi 2 sel diploid. Waktu yang
diperlukan untuk satu siklus bergantung pada jenis sel dan perbedaan waktu itu
terutama di fase G1, bila perlu siklus sel berhenti pada fase ini (G1 arrest)
atau pada interfase G1/S.
Kelainan siklus sel pada kanker Payudara
Pada genom manusia, terdapat sekitar 300 gen yang
ditemukan mengalami mutasi pada kanker, yang membuat instabilitas genomik dan
instabilitas kromosom; perubahan ini berkontribusi pada deregulasi kinase
siklus sel, berdampak pada proliferasi sel kanker yang tidak terkendali.Telah
diketahui pada tahun 2001 bahwa diperlukan kelainan cyclinD1 untuk terjadinya
kanker payudara
CyclinD1 memudahkan proliferasi sel kanker payudara.
Kerja cyclinD1 secara spesifik adalah menonaktifkan protein retinoblastoma (Rb
protein) yang fungsinya mencegah pembelahan sel. Lebih lanjut, kehadiran cyclin
D1 berkorelasi dengan buruknya prognosis kanker payudara.Keberadaan cyclin D1a
atau cyclin D1b dideteksi dengan pemeriksaan imunohistokimia
BRCA1 dan
BRCA2 serta peranannya pada DNA repair sel normal dan kanker
BRCA1 dan BRCA2 merupakan tumor supressor gene,
mutasi familial padanya terjadi pada sekitar 5% kanker payudara di Amerika
Serikat setiap tahun. BRCA1 berperan dalam tiga hal:
1) aktivasi respons terhadap kerusakan DNA,
2) aktivasi checkpointsiklus sel dan/atau
3) perbaikan kerusakan DNA tipe double strand break(DSB).
Jadi berperan agar sel yang mengalami kerusakan DNA tidak berlanjut ke siklus
pembelahan sel. Peran BRCA2 terutama pada reparasi DNA dengan mekanisme rekombinasi
homolog (homologous recombinant)
Kompleks cyclin
dependent kinase (CDK) pada siklus sel
Aktivitas cyclin dependent kinase(CDK) sebagai
regulator siklus sel membutuhkan
ikatan dengan subunit regulator yang dikenal sebagai
cyclin. Cyclin disintesis dan dirusak pada waktu tertentu sesuai dengan fase
siklus sel. Dapat dikatakan bahwa aktivitas kinase secara ketat terikat oleh
waktu. Sel manusia mengandung lokus ganda untuk mengkode CDK dan cyclin. Pada
CDK ada 13 lokus dan pada cyclin 25 loci. Molekul CDK terdiri dari tiga
interfase dalam melakukan regulasi siklus sel (CDK2, CDK4, dan CDK6; pada
sel-sel yang terspesialisasi/terdiferensiasi), satu CDK mitotik (CDK1;
kemampuan dasar untuk membelah) dan sepuluh cyclinyang terbagi dalam empat kelas
berbeda cyclin jenis A, B, D dan E
Komentar
Posting Komentar