1. Terjadi kanker
Pada proses apoptosis dapat terjadi kegagalan pada pathway
, yang akan menyebabkan terjadinya kanker. Kegagalan ini lebih sering terjadi
pada intrinsik pathway dibanding pada ekstrinsik pathway , karena intrinsic
pathway ini lebih sensitif dan paling sering disebabkan oleh mutasi dari gen p53
. Gen p53 ini merupakan tumor supresor gen yang terakumulasi bila DNA mengalami
kerusakan. Fungsi dari p53 ini yaitu mencegah replikasi sel pada sel yang rusak
secara genetik melalui penghentian siklus sel pada faseG1 atau interfase, sehingga
sel mempunyai waktu untuk repair. Selain itu gen ini juga berfungsi untuk
mencetuskan apoptosis bila kerusakan sel cukup luas dan terjadi kegagalan pada
repair.
Bila terjadi mutasi pada gen p53 dapat
mengakibatkan disregulasi gen ini sehingga terjadi kegagaalan apoptosis dan sel
yang rusak terus mengalami replikasi dan akhirnya terjadi kanker. Faktor lain
yang berperan pada tumor genesis adalah keseimbangan antara proapoptosis dan
antiapoptosis dari kelompok Bcl2. Pada sel tumor, mutasi dari gen Bcl2 dapat
menyebabkan peningkatan ekspresi yang dapat menekan fungsi normal dari protein
proapoptosis, BAX dan BAK. Jikaterjadi mutasi pada gen BAX dan BAK dapat
menyebabkan penurunan regulasi, sehingga sel kehilangan kemampuan untuk
regulasi apoptosis yang dapat menimbulkan kanker. Pada leukimia B sel dan lymphoma,
terdapat peningkatan kadar Bcl2 sehinga dapat meghambat sinyal apoptosis .
2. Progresifitas HIV
Progresifitas HIV terutama disebabkan oleh deplesi
dari CD4+ T-helper limfosit yang dapat menurunkan sistem immun. Salah satu
mekanisme yang dapat menyebabkan deplesi ini adalah apoptosis, yaitu melalui
pathway :
a.HIV enzym menyebabkan inaktif anti apoptosis Bcl-2
dan secara bersamaan mengaktifkan pro-apoptotic procaspase
8.
b.Produk dari HIV dapat meningkatkan kadar protein
seluler yang mempunyai efek pada Fas- mediated apoptosis.
c.Protein HIV menurunkan sejumlah CD4 pada membran
sel
d.Pelepasan partikel virus dan protein yang
terdapat pada ekstraselular fluid dapat mencetuskan apoptosis pada sel T helper
yang berada didekatnya.
e.HIV menurunkan pembentukan molekul yang merupakan
penanda sel untuk apoptosis, sehingga memberikan waktu pada virus untuk terus
bereplikasi
f. Sel CD4+ yang terinfeksi juga menerima sinyal
kematian dari sel T cytotoksik yang dapat menyebabkan apoptosis
Virus dapat mencetuskan peristiwa apoptosis melalui
beberapa mekanisme :
a.pengikatan receptor
b.aktifasi protein kinase R
c.interaksi dengan p53
d.Ekpresi dari protein virus yang bergabung dengan
MHC protein pada permukaan sel yang terinfeksi, menyebabkan pengenalan oleh sel
pada sistem immun (misal : Natural Killer dan sel T cytoto
ksik) sehingga mencetuskan terjadinya apoptosis
pada sel yang terinfeksi.
Pada
kebanyakan virus dihubungkan dengan terjadinya kanker oleh karena virus ini mencegah
sel untuk apoptosis, antara lain :
•Beberapa Human Papilloma Virus (HPV) , dihubungkan
dengan carcinoma cerviks uteri, karena virus ini menghasilkan protein E6 yang dapat
berikatan dan menyebabkan inaktifasi promoter p53 untuk apoptosis
•Eipstein-Barr Virus (EBV), dapat menyebabkan
mononukleosis dan lymphoma. Hal ini disebabkan oleh karena EBV menghasilkan
protein yang mirip dengan Bcl2 dan menghasilkan protein lainnya yang dapat
menyebabkan sel meningkatkan produksi Bcl2. Semua protein yang dihasilkan ini
dapat mengakibatkan sel menjadi lebih resisten untuk apoptosis dan sel menjadi berproliferasi
terus menerus.
Komentar
Posting Komentar