Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Olahraga Aerobik ; Untuk Apa dan Seberapa Banyak ?

            Olahraga Aerobik ( dengan O 2 ) melibatkan banyak kelompok otot dan dilakukan pada intensitas yang cukup rendah dan untuk jangka waktu yang cukup lamasehingga sumber-sember bahan bakar dapat diubah menjadi ATP dengan menggunakan siklus asam sitrat dan rantai transport electron sebagai jalur metabolic utama .             Olahraga aerobic dapat dipertahankan dari 15 sampai 20 menit hingga beberapa jam satu kalinya. Aktivitas jangka pendek yang berintensitas tinggi misalnya angkat beban dan lari cepat 100 meter, yang berlangsung dalam hitungan detik   dan semata-mata bergantung pada energy yang disimpan diotot dan glikolisis adalah bentuk olahraga anerobic ( tanpa O 2 )             Inaktivitas berkaitan dengan peningkatan   risiko terjadinya hipertensi dan penyakit arteri koronaria . American College of Sports Medicine menganjurkan agar seseorang melakukan olahraga aerobic minimal 3 kali seminggu selama 20 sampai 60 menit untuk mengurangi resiko hipertensi dan pen

PATOGENESIS INFEKSI BAKTERI

Patogenesis Infeksi Bakteri mencakup permulaan proses infeksi dan mekanisme yang mengarah pada perkembangan tanda dan gejala penyakit. Ciri bakteri Patogen : 1.      Bersifat menular 2.      Melekat pada sel penjamu 3.      Menginvasi sel dan jaringan host 4.      Menghasilkan toksin 5.      Mampu menghindari sistem imun host Tempat masuk bakteri patogen paling sering : - saluran pernafasan -saluran pencernaan - genital - saluran kemih - Daerah abnormal mukosa dan kulit ( misalnya luka terbuka , luka bakar) Faktor Virulensi Bakteri : 1.      Faktor Adherens 2.      invasi terhadap sel dan jaringan host 3.      Toksin  - Eksotoksin = Bakteri gram positif dan negative, Dieksresikan oleh sel hidup, Polipeptida, sangat antigenic, dan tidak menimbulkan demam -Eksotoksin = Bakteri gram negative, toksin dilepaskan saat kematian bakteri, Lipoposakarida, imunogenik lemah, dan menimbulkan demam 4.      Enzim -            Beberapa bakteri me

PERTAHANAN TUBUH TERHADAP BENDA ASING DAN SEL ABNORMAL (SISTEM IMUN SPESIFIK)

system imun non spesifik tidak dapat membunuh semua pathogen , maka system imun spesifik bekerja menghancurkan pathogen.  APC (Antigen Presenting Cell) ex : sel dendritic mengenali antigen dan memberi sinyal kepada Sel T sitotoksik ( CD8) untuk menghancurkan sel penjamu yang mengandung apapun yang asing, dan karena mengandung antigen yang asing, misalnya sel tubuh yang dimasuki virus, sel kanker yang memiliki protein mutan akibat transformasi maligna, dan sel cangkokan. mekanisme kerja sel Tc Sel Dendritic juga mengirim sinyal ke Sel T Helper (CD4) , Sel T Helper (CD4) mengeluarkan sitokin yang berfungsi untuk meningkatkan aktivitas sel sitotoksik , mengaktifkan makrofag serta untuk proliferasi dan diferensiasi Sel B menjadi Sel Plasma dan sel memori (untuk mengingat antigen yang menginvasi , untuk respon imun sekunder) . Sel Plasma nantinya akan menghasilkan antibody. Ada 5 subkelas Antibodi : ·          IgM berfungsi sebagai reseptor permukaan sel B untuk mengikat

REPUTASI TOKSIN BOTULINUM UNTUK PEREMAJAAN

Toksin kuat yang dihasilkan oleh Clostridium botulinum menyebabkan botulisme (keracunan makanan) yang mematikan. Namun racun mengerikan itu dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan oleh para ahli bedah kosmetik untuk melawan keriput.  Selama decade terakhir, toksin botulinum, yang dipasarkan dalam dosis sebagai Botox, digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit neuromuscular yang menimbulkan nyeri dan dikenal sebagai dystonia. Penyakit ini ditandai dengan spasme (kontraksi otot involunter yang berlebihan dan menetap) yang menyebabkan postur abnormal atau pemuntiran bagian tubuh, bergantung pada bagian yang terkena. Contoh, spasme leher yang menyebabkan nyeri dan kepala berputar ke satu sisi terjadi akibat tortikolis spasmodic, yaitu jenis dystonia tersering. Gangguan ini disebabkan oleh asupan inhibitorik yang terlalu sedikit dibandingkan eksitatorik ke neuron motoric yang menyarafi otot yang bersangkutan. Toksin botulinum menghambat pelepasan asetilkolin penyebab kontraksi o

VAKSINASI : KEMENANGAN ATAS BANYAK PENYAKIT YANG MEMATIKAN

Vaksinasi Cegah Kematian Masyarakat modern telah berharap dan menginginkan agar dapat diciptakan vaksin untuk melindungi kita dari hampir semua penyakit infeksi yang menakutkan. Harapan ini dipertajam oleh ketidakberdayaan kita sampai saat ini untuk menciptakan vaksin yang efektif terhadap HIV. Hampir 2500 tahun yang lalu,   nenek moyang kita telah menyadari adanya perlindungan imun. Thurcydides, yang menulis mengenai suatu wabah pes yang menyerang Athena pada 430 SM, mengamati bahwa orang orang yang sama tidak pernah diserang dua kali penyakit ini. Namun, nenek moyang kita belum memahami dasar dari perlindungan ini sehingga mereka tidak dapat memanfaatkannya. Upaya awal untuk memperoleh perlindungan seumur hidup terhadap cacar (smallpox), suatu penyakit mengerikan yang sangat menular dan sering mematikan (hampir 40% pasien meninggal) adalah dengan secara sengaja memajankan diri melalui kontak langsung dengan orang yang mengidap penyakit bentuk ringan. Harapan